Pasca-Pembuangan Bangkai Babi, Sampel Air Sungai Baderah Diuji

sampel air Sungai Baderah

topmetro.news – Dinas Lingkungan Hidup Pemprovsu akhirnya mengambil sampel air Sungai Baderah dan Danau Siombak, Senin (11/11/2019).

Kadis Lingkungan Hidup Provsu Ir Binsar Situmorang mengatakan, bangkai babi yang mati terserang virus hog kolera, dibuang oknum tidak bertanggung jawab ke Sungai Baderah Medan hingga terdampak ke Danau Siombak dan dipastikan membusuk di sungai. Maka dikhawatirkan menebar virus penyakit bagi orang yang mengonsumsi air sungai.

Lanjut Binsar, Pemprov Sumut sendiri sudah membuat Tim Unit Reaksi Cepat Pencegahan dan Penanganan Peredaran Virus Hog Kolera Babi. “Tim telah mengambil sampel air Sungai Baderah dan dibawa ke Balai Teknis Kesehatan Lingkungan (BKTI) untuk diuji,” katanya.

BACA JUGA | Ratusan Bangkai Babi Dikubur di Pinggir Danau Siombak

Kebutuhan Air Sungai

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Pemprov Sumut Ir Binsar Situmorang | topmetro.news

Air Sungai Baderah sendiri, kata Binsar, banyak digunakan masyarakat untuk berbagai hal kebutuhan hidup sehari-sehari. Sehingga perlu dipastikan kualitas air. Jangan sampai menimbulkan penyakit bagi masyarakat yang menggunakannya.

“Memang belum ada laporan soal dampaknya kepada manusia dan ke hewan ternak lainnya. Nah inilah yang terus kita pantau agar pencemaran sungai karena bangkai babi ini tidak sampai menggangu kesehatan manusia. Tapi ingat juga bahwa bangkai babi dibuang ke sungai juga bisa memicu peredaran virus hog kolera babi ke babi lainnya,” pungkas Binsar.

Ada pun tim Unit Reaksi Cepat yang dibentuk atas usulan Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, itu terdiri dari BPBD Sumut, Dinas Ketahanan Pangan dan Kesehatan Sumut, Dinas Kesehatan Sumut, Badan Lingkungan Hidup Sumut, Dinas SDA Tata Ruang dan Cipta Karya Sumut serta Biro Humas Pemprov Sumut dan Pemko Medan.

reporter | Erris JN

Related posts

Leave a Comment